Hubungi RRI Sabang

Email: rrisabang@gmail.com
SMS : 0823 6556 9474
Telp : 0652-3324888,0652-3324444
HP : 0823 6556 9464

Audio Streaming


Get the Flash Player to see this player.


Dengarkan di WINAMP

Sekapur Sirih

GeRAK Aceh: Kasus Lhokweng BPKS Mulai Mencuat

Sabang | GeRAK (Gerakan Anti-Korupsi) Aceh mensinyalir Pekerjaan pembuatan Pengembangan kawasan wisata Lhokweng Sabang, milik Badan Pengusahaan Kawasan Perdangangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (BPKS) Sabang, diduga sarat tindak pidana korupsi. Banda Aceh, Jum'at 30/1/2015.

Menurut Koordinator GeRAK Aceh, Askhalani, adanya dugaan tindak pidana korupsi pada pelaksanaan kegiatan pembangunan infrastruktur di BPKS kembali mencuat. Dalam kaitan ini, kata dia, dugaan itu tidak terlepas dari tata kelola anggaran yang amburadul dilakukan oleh BPKS dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan.

Aroma korupsi ini tercium, kata Askhalani, didampingi Direktur WALHI Aceh, Muhammad Nur, berawal adanya laporan masyarakat, oleh GeRAK Aceh dilanjuti dengan penelusuran investigasi turun ke lokasi pekerjaan dermaga marina. Rabu siang di Sabang, 28/1/2015 lalu.

Dari hasil investigasi, katanya, "patut diduga", sebab, "pekerjaan dilaksanakan secara tidak wajar dengan kualitas yang rendah, sarat penyelewengan dana", lagian, "lokasi proyek ini sangat jauh dan terlepas dari kontrol publik", Ujarnya.

Dari data GeRAK Aceh, kata Askhalani, ada 11 paket pekerjaan yang dilaksanakan pada tahun 2013 dan 2014, hampir semua berpotensi terjadi dugaan tindak pidana korupsi.

Ini 11 paket pekerjaan sarat korupsi yang dimaksud GeRAK Aceh:

1.Pembangunan Pelabuhan Marina dikawasan wisata Lhokweng Sabang dengan total anggaran sebesar Rp11.793.640.000.
2. Pengawasan Pembangunan Pelabuhan Marina dikawasan wisata Lhokweng Sabang dengan total anggaran sebesar Rp180.000.000.
3. Penyusunan SID Pengembangan kawasan wisata Lhokweng Sabang dengan total anggaran sebesar Rp218.940.000.
4. Amdal kawasan wisata Lhokweng dan KM 0 Sabang dengan total anggaran sebesar Rp744.840.000.
5. Pembangunan Pemasangan Jaringan Pipa Air Bersih di kawasan wisata Gapang-Iboih Sabang dengan total anggaran sebesar Rp6.000.000.000.
6. Pengawasan Pembangunan Pemasangan Jaringan Pipa Air Bersih di kawasan wisata Gapang-Iboih Sabang dengan total anggaran sebesar Rp144.800.000.
7. Perencanaan Konservasi Danau Aneuk Laot dengan total anggaran sebesar Rp99.960.000.
8. Pelaksanaan Pembangunan Konservasi Danau Aneuk Laot dengan total anggaran sebesar Rp8.808.420.000. (RUP)
9. Pengawasan Pembangunan Konservasi Danau Aneuk Laot dengan total anggaran sebesar Rp130.000.000.
10. Amdal Pembangunan Reservoir dan Jaringan Air Beku kawasan Gapang-Iboih dengan total anggaran sebesar sebesar Rp130.000.000.
11. Pembangunan Resevoir dan Jaringan air beku kawasan Gapang-Iboih

Dari total paket pembangunan tersebut tercatat bahwa pelaksanaan pembangunan yang dilakukan oleh beberapa perusahaan sampai akhir tahun anggaran 2014 per 31 Desember 2014, ditemukan sejumlah fakta pelaksanaan pekerjaannya berkualitas sangat rendah, dan tidak sesuai dengan progres anggaran yang dicairkan, salain itu kata dia, kondisi ini menunjukkan pelaksanaan pembangunan sengaja didesain untuk mencari keuntungan dan sangat sistemik, ujar Askalani.

Sebelumnya, kata dia, "hasil investigasi GeRAK Aceh tanggal 11 Januari 2015 lalu, ditemukan beberapa paket pekerjaan tidak sesuai dengan fakta pencairan dan progres dana, dan ini menunjukan bahwa pekerjaan ini dilakukan secara tersruktur untuk kepentingan memperkaya diri sendiri", bayangkan saja, ujar Askhalani sambil menunjukan sejumlah rekaman foto, "pembangunan yang dilakukan asal-asalan, padahal jumlah anggaran yang digelontorkan untuk 11 paket pekerjaan sangat tinggi dengan total dana sebesar Rp28,7miliar," ungkapnya.

Dalam kaitan tersebut, GeRAK Aceh mendesak dan mendorong aparat penegak hukum (Kejaksaan Tinggi dan Polda Aceh-red) untuk segera dapat menindak lanjuti dan melakukan penyidikan terhadap 11 paket kegiatan pekerjaan fisik yang dikelola oleh BPKS yang bersumber dari anggaran APBN tahun 2014.

Penyidikan ini sangat penting dilakukan, kata Askhalani, mengingat proses pekerjaan terhadap aktivitas ini terkesan sangat sembunyi yang dilakukan oleh pihak perusahaan dan diduga paket kegiatan ini juga menyalahi aspek lingkungan terutama terhadap pembangunan pelabuhan marina lhokweng yang diduga manyahi Amdal atau UKL-UPL dan berpotensi merusak lingkungan.

GeRAK Aceh menduga bahwa perencanaan pekerjaan 11 paket ini dilakukan secara tidak benar, alasanya, kegiatan pekerjaan dimaksud tidak mendapat pengawasan yang ketat dari para pihak penanggung jawab kegiatan, sehingga GeRAK Aceh meyakini bahwa pekerjaan bagian dari desain untuk meraup keuntungan semata, tanpa melihat aspek lingkungan (Amdal atau UKL-UPL) akibat tertutup dan tidak diketahui oleh publik di Sabang.

Menurut Kepala Divisi Advokasi GeRAK Aceh, Hayatuddin Tanjung, hasil analisis dan investigasi GeRAK Aceh disimpulkan bahwa 11 paket kegiatan pekerjaan tahun 2013-2014, diduga memenuhi unsur pelanggaran hukum, dan dapat merugikan keuangan negara. Hal ini dilihat dari beberapa aturan hukum yang dilanggar meliputi UU 31 tahun 1999 Jo UU 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi, yaitu unsur pasal 2 dan pasal 3 tentang upaya memperkaya diri dan merugikan negara. Kemudian diduga melanggar Perpres 54 tahun 2010 tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah dimana pihak pelaksana melakukan upaya-upaya yang melanggar hukum.

Selain itu kata Hayatuddin, dilihat dari aspek lain yaitu tentang lingkungan terutama yang berhubungan dengan Amdal atau UKL-UPL dan UU 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Akibat hal tersebut GeRAK Aceh berharap Persoalan ini mendapat perhatian dari aparat hukum. Tutup Hayatuddin Tanjung.

Sementara itu, berdasarkan Sumber Data dan Dokumen Divisi Advokasi Korupsi GeRAK Aceh diolah dari berbagai sumber 2014, menyebutkan, untuk Rencana Umum Pengadaan (RUP) Satker BPKS Sabang, APBN TA 2014, meliputi 140 paket dengan total 208.836.835.000, meliputi; Perencanaan dan Pengawasan (Jasa Konsultasi) 43 paket, senilai 14.648.929.000. Pelaksana Pembangunan (Jasa Kontruksi) 19 paket, senilai 149.988.717.000. Pelaksanaan Pengadaan Lahan 2 paket, senilai 24.956.460.000. Penyelenggaraan Operasional Kantor dan Pengadaan (Pengadaan Barang) 20 paket, senilai 9.694.359.000. Penyelenggaraan Pelatihan, Sosial dan Promosi (Pelaksanaan Swakelola) 56 paket, senilai 9.548.370.000.

Sementara WALHI Aceh lewat rilisnya yang diterima RRI menyatakan, Sabang Terancam Perusakan Lingkungan Massif.

Dalam kaitan itu, Direktur WALHI Aceh, Muhammad Nur, memaparkan temuan investigasi kerusakan hutan Sabang dan dimoderatori oleh Koordinator GeRAK Aceh, Askhalani. WALHI Aceh  membahas kasus dugaan perusakan lingkungan hidup yang ditimbulkan oleh program pembangunan Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS). Konferensi Pers yang dihadiri sekitar 15 perwakilan media koran dan online. Banda Aceh, Jum’at 30 Januari 2015.

Hasil investigasi dan analisa WALHI Aceh menemukan bahwa 11 paket proyek fisik oleh BPKS ternyata menimbulkan beberapa permasalahan lingkungan hidup, mulai dari kontradiksi kebijakan hingga bencana ekologis.

Pertama,  adanya kontradiksi kepastian hukum kawasan. Muhammad Nur menyatakan, bahwa berdasarkan SK Menhut Nomor 865 tahun 2014, proyek BPKS termasuk dalam status lahan Area Penggunaan Lain (APL), akan tetapi dalam pola ruang Qanun No 19 Tahun 2013 kawasan  proyek ini termasuk dalam kawasan hutan lindung.

Kedua,   Area Penggunaan Lain (APL) lebih besar dari hutan lindung, dimana hutan lindung hanya seluas 3 ribu hektar atau 18 % hutan lindung, APL  luas nya mencapai 7 ribu hektar atau 44% dari total luas hutan Sabang. Pembangunan ini dapat memperparah kerusakan lingkungan atas nama pembangunan wisataWALHI Aceh mencatat telah terjadi beberapa kerugian ekologis di kawasan kota wisata Sabang, seperti banjir Sabang akibat galian C, banjir bandang di desa Pria Laot Kecamatan Sukakarya, hingga longsor di daerah Paya Kareng, jalan Bate Shok menuju Paya Seunara Kecamatan Sukakarya. Begitu juga dengan illegal logging dan pembangunan jalan di dalam kawasan hutan lindung, marak terjadi di kawasan proyek.

WALHI Aceh juga memandang bahwa sebuah pembangunan haruslah memperhatikan kajian hukum sebagai aspek legalitasnya, salah satunya terkait kepastian dokumen AMDAL, UKL, UPL, dan izin lingkungan.

Menurut WALHI, disana terdapat beberapa produk hukum yang harus diperhatikan dalam sebuah pembangunan, seperti UU No.41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan, UU No.26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang, UU No.32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, hingga PP No.27 Tahun 2012 Tentang Izin Lingkungan.Semestinya, dalam sebuah pembangunan dokumen perizinan lingkungan tersebut harus diselesaikan terlebih dahulu, namun temuan lapangan sudah ada pembangunan yang merusak bentang alam sabang tanpa plang proyek (papan informasi) dan AMDAL. WALHI juga menegaskan bahwa BPKS seyogyanya mengkaji kembali tugas dan wewenangnya, apakah juga harus mengurusi pembangunan fisik yang mengubah bentang alam.

Menanggapi pertanyaan sejumlah awak media mengenai kecenderungan pembukaan kawasan hutan yang disinyalir untuk pembangunan jalan/akses mobilisasi, Nur menyatakan bahwa hal terpenting yang harus diperhatikan adalah kepastian hukum sebuah pembangunan. Jangan sampai justru berpotensi merusak lingkungan, menurunkan ketahanan bencana kawasan pesisir, sekaligus disalahgunakan sebagai akses illegal logging lintas kawasan. Nur juga menegaskan bahwa Pemerintah Kota Sabang harus mengambil tindakan kongrit untuk segera mengusulkan perlindungan kekayaan hutan Sabang dari kerusakan yang massif  dan menolak SK Menhut No 865 tahun 2014 sebagai sumber masalah besar bagi Sabang atas nama pembangunan, ujar dia.

Terkait pertanyaan rekan media apakah masyarakat sekitar kawasan mengetahui perihal proyek ini, Fernand dari GeRAK Aceh menyatakan bahwa berdasarkan investigasi GeRAK, baik masyarakat sekitar kawasan bahkan perwakilan DPRK Sabang juga cenderung tidak mengetahui keberadaan proyek ini. Selain itu, distribusi dan penggunaan alat-alat berat untuk proyek terkesan sangat tertutup, sehingga diduga sebagai proyek terselubung.

Lebih lanjut, rekan-rekan media juga mempertanyakan penindakan yang dapat dilakukan atas kasus ini. Untuk itu, Askhalani menegaskan bahwa  kasus ini akan segera dilaporkan ke Polda Aceh, bahkan tidak tertutup kemungkinan dilaporkan juga ke KPK. WALHI akan memfokuskan laporan dari aspek pelanggaran tata kelola sumber daya alam dan perusakan lingkungan, sedangkan GeRAK akan  menyasar potensi korupsi sebesar 11,7 miliar atas pembangunan pelabuhan Marina di kawasan wisata Lhokweng Sabang. | Hadi/Mj

Foto : Jalal


[ Read More ]

Posted by RRISABANG 0 komentar»

Kasus Pendangkalan Akidah di Aceh Marak, Polisi Amankan Pelaku

Banda Aceh | Polresta Banda Aceh bekerjasama dengan Majelis Permusyawaratan Ulama MPU kota setempat, kini terus melakukan berbagai upaya agar kasus pendangkalan akidah terhadap umat islam di daerah itu, tidak terjadi lagi.


Kasus pendangkalan akidah terhadap umat Islam di Aceh kini semakin marak terjadi, bahkan pelakunya melibatkan orang Aceh. Penemuan buku dan compact disc berisikan pesan-pesan penyimpangan agama dan menyesatkan masyarakat Islam di Aceh, kini terus meluas. 



Jika sebelumnya buku yang dikemas dalam berbagai judul itu beredar disejumlah kabupaten/kota seperti Aceh Besar, Banda Aceh dan Pidie, sekarang juga ditemukan oleh MPU Lhokseumawe.



Sedangkan kasus yang terjadi di Kota Banda Aceh dan Aceh Besar, aparat Kepolisian kini menahan enam pengurus ormas Gerakan Fajar Nusantara Gafatar Aceh yang telah difatwa sesat oleh ulama dan mereka ditangkap karena diduga melakukan penistaan agama.



Kapolresta Banda Aceh, Kombes Po Zulkifli kepada wartawan di Banda Aceh, Kamis (29/1/2015) mengemukakan, keenam tersangka penistaan agama yang diciduk warga di Kantor DPD Gafatar Aceh di Lamgapang, Aceh Besar  pada  7 Januari 2015 lalu kini, kini sedang dalam proses penyidikan. 



"Ya kami amankan demi ketenangan masyarakat," ungkap Kapolresta, Kamis (29/1/2015). Ridwan/KBRN/Mj



[ Read More ]

Posted by RRISABANG 0 komentar»

Guna Menarik Perhatian Wisatawan, Seniman Sabang Melakukan Pengecatan Tangga 7 Peninggalan Belanda




Sabang 
| Sebagai wujud kepedulian terhadap kemajuan pariwisata Sabang segelintir anak muda sabang kususnya seniman kota Sabang yang menamakan diri sebagai “Gerakan Dua Kalengcet Saja” kembali melancarkan aksi peduli yang kali ini akan menjamah salah satu situs sejarah peninggalan belanda yang tampak tidak terurus dan sudah berlumut.


Aksi yang akan dilakukan merupakan pembersihan serta pengecatan tangga penghubung kota atas dan jalan perdagangan yang dikenal dengan tangga tujuh tersebut akan segera dilakukan selama dua hari mulai Sabtu 31/1/2015 esok.

Koordinator Aksi Gerakan dua kelengcet saja Albina Arrahman kepada RRI mengatakan selain untuk menarik wisatawan dengan icon- icon menarik kota Sabang, kegiatan tersebut juga untuk merepitalisasi icon Sejarah yang telah lama kurang terjamah.

“tangga tujuh ini sebuah asset di kota sabang yang dulunya sangat fenomenal dan hari ini kita berupaya kita munculkan kembali nilai-nilainya dengan cara kita cat dalam bentuk graffiti yang menarik sehingga tangga tujuh nanti bisa menjadi objek wisata yang menarik, kita lihat di kota-kota besar di manapun, tangga-tangga yang fenomenal seperti ini menjadi objek wisata yang menarik jika bisa dikemas dengan nuansa warna warni yang arsitik”. Jelasnya.

Albina yang juga salah seorang Anggota DPRK Sabang menambahkan Kegiatan sosial yang merupakan buah pikir dari seniman Sabang ini awalnya hanya didukung oleh segelintir masyarakat saja, namun saat aksi ini mulai dipromosikan melalui sosial media. Donatur pun mulai bermunculan, mulai dari pelaku usaha wisata, kepala SKPD hingga pihak perbankan di Sabang.

Lebih jauh kegiatan ini juga sebagai bentuk aksi untuk menggugah pemerintah Sabang dalam hal penataan kota serta menimbulkan kreatifitas semua pihak dalam menarik wisatawan.

“ini juga sebuah inisiatif untuk mengajak pemerintah supaya lebih berkreatif, untuk lebih bersemangat dalam membenahi kota, bisa jadi kedepan kita harapkan kegiatan seperti ini tidak dikerjakan lagi secara sosial seperti ini, tapi bisa dikerjakan sendiri oleh pemerintah, banyak objek-objek wisata yang bisa dibenahi dengan metode yang lebih kreatif dan imajinatif seperti yang kita kerjakan saat ini”. Harapnya.

Ia meminta kepada seluruh lapisan masyarakat untuk dapat mendukung kreatifitas aksi nyata yang positif seperti yang dilakukan pihaknya tersebut guna menarik mitat wisatawan untuk berkunjung ke kota Sabang dan mewujudkan kota Sabang sebagai kota pariwisata. Razie/Mj


[ Read More ]

Posted by RRISABANG 0 komentar»

Kasus Perceraian Dominan di ajukan di Mahkamah Syariah Kota Sabang tahun 2014

Sabang | Kasus Perceraian masih mendominasi Perkara yang diajukan di Mahkamah Syariah Kota Sabang, pada tahun 2014. Sebanyak 33 pengajuan cerai gugat oleh Istri kepada suami dan 14 perkara pengajuan cerai talak suami kepada Istri, tercatat paling banyak ditangani sepanjang tahun 2014, disamping kasus-kasus lain seperti, pengajuan hak Wali, Isbar Nikah, dan Penetapan Ahli Waris.   Namun Demikian angka ini berkurang di banding tahun 2013, dimana angka pengajuan talaq sebanyak 55 Pengajuan.  Ketua Mahkamah Syariah Kota Sabang Drs. H. Rusli SH, yang diwakili Panitera Sekretaris (PANSEK) Fauzi, S.Ag kepada RRI menyebutkan sebanyak 44 Kasus Perceraian tahun 2014 kebanyakan disebabkan Faktor tidak adanya Keharmonisan, sebanyak 19 kasus dan tidak adanya tanggung jawab suami sebanyak 17 kasus, sementara poligami tidak sehat dan penganiayaan berat dan dihukum sebanyak 3 dan 1 kasus.

"secara umum kita menerima 76 perkara di 2013, 55 perkara termasuk perkara perceraian, sementara tahun 2014 kita menerima 64 perkara, perkara perceraian cuma 47 perkara, jadi ada penurunan, itu yang paling dominan kasus cerai gugat, di 2014, 33 perkara dan cerai talaq 14 perkara. ungkapanya kepada RRI Selasa (27/01/2015)

Namun Fauzi menegaskan kembali bahwa Sebenarnya Mahkamah Syariah bukan lah tempat pengesahan perceraian, namun pasangan dapat mencari solusi terlebih dahulu untuk dapat mengembalikan Rumah tangga kearah yang lebih baik.

" yang perlu kita pahami Mahkamah ini bukan tempat pengesahan perceraian, makanya di sini ada tempat mediasi, kalau bisa dihindarkan, tapi kalau sudah jalan akhir bercerailah sesuai hukum yang berlaku di mahkamah syariah, untuk dapat status hukum yang jelas, baik untuk suami, istri dan anak-anak" ungkapnya.

 Menurutnya jumlah Kasus Perceraian di Sabang masih dalam Katagori rendah, namun diharapkan tahun-tahun mendatang angka ini dapat terus berkurang. Mahfud/KBRN/Mj


[ Read More ]

Posted by RRISABANG 0 komentar»

Tahun 2015 Pemerintah Anganggarkan Rp 20 T Untuk 74.000 Desa

Sabang | Mulai tahun ini pemerintah pusat akan menyalurkan Dana Desa yang diperiotaskan untuk peningkatan pemberdayaan masyarakat dan pembangunan infrastruktur desa. Dana Desa tersebut ditujukan kepada semua Desa di Indonesia.

Untuk tahun 2015 pemerintah menganggarkan Rp 20 triliun untuk disalurkan ke 74.000 desa dengan rata-rata Rp 285 juta. Untuk Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh akan dialokasikan Dana Desa sebesar Rp 266.700.165.427, sedangkan untuk Kota Sabang tercatat sebesar Rp 742.667.539.

Wacana pemerintah ini tertuang Dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa disebutkan, bahwa salah satu sumber pendapatan Desa berasal dari alokasi APBN. Untuk itu, dalam RPP ini disebutkan, Pemerintah akan menganggarkan Dana Desa secara nasional dalam APBN setiap tahunnya.

Disejumlah Situs, Dirjen Perimbangan Keuangan, Kementerian Keuangan Boediarso Teguh Widodo menyatakan dana harus ditujukan untuk dua hal, yaitu pemberdayaan masyarakat dan pembangunan infrastruktur desa.

Agar diketahui tepat penyalurannya, kata BTW, kita adakan monas yaitu monitoring dan evaluasi,” ujarnya disitus detikFinance, Minggu (25/1/2015)

Lebih jauh dijelaskannya, Dalam hal ini kepala desa melaporkan penggunaan dana kepada walikota atau bupati. Kemudian dilanjutkan ke pemerintah pusat, meliputi Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

“Ada kewajiban dari kepala desa untuk melaporkan walikota/bupati dan kemudian tentang penggunaa dana desa tadi. Kemudian menghimpun laporan tadi dan menyampaikan ke pusat,” terangnya.

Laporan harus disampaikan setiap triwulan. Agar penggunaannya terkontrol dengan tepat. Mengingat ini adalah program yang baru diluncurkan. Ujar dia.  Hadi/Mj


[ Read More ]

Posted by RRISABANG 0 komentar»

4 Perusahaan asing bakal Invest di Sabang


Sabang | 3 Perusaahaan asal Asia dan 1 Eropa berminat menanamkan Investasinya di Pulau Weh, dan saat ini tengah menjalani proses izin di Kantor Perizinan Satu Pintu BPKS Kota Sabang.

4 Perusahaan itu masing-masing Pt. Weh Eco Resort budidaya Terumbu Karang dan Pembangunan Resort asal Prancis, Pt Sabang Great Ocean bergerak di Industri Pengolahan Ikan asal Malaysia, kemudian Pt. Sanshe Sabang International Perdagangan Besar Bahan Bakar Padat, cair dan gas dan Produk YGDI asal China. dan Pt Sabang Miraf Energy yang akan membangun Solar cell asal Korea Selatan.

Kepala Kantor Perizinan satu Pintu Syahrul Se Senin (26/01/2015) kepada RRI menjelaskan saat ini kesemuanya sudah dikeluarkan izin prinsip dan satu berupa MOU. Ia menjelaskan untuk ke tahap berikutnya para Investor tersebut harus memenuhi sejumlah syarat diantaranya kemampuan Finansial, Kelayakan Lokasi dan lain-lain.

"Investor asing yang sudah masuk ada 4 masing-masing Pt weh Eco Resort, asal Prancis, bergerak di bidang pembuduidayaan terumbu karang, juga ada Pt. sanhe di bidang perikanan, dari Malaysia, kemudian Pt Sabang Miraf energy di bidang solar cell, ketiganya sudah keluar izin prinsip dan akan di teliti lagi untuk mendapatkan izin usaha. ungkapnya.

Dikatakan Syahrul pelaku pihaknya berusaha melayani pengurusan izin secara cepat, namun para pengusaha juga harus sudah melengkapi beberapa dokumen kelengkapan, untuk dapat segera diproses izinnya.

Sementara itu Luck dari Pt Weh Eco Resort salah satu perusahaan yang berminat menanamkan Invest nya di Pulau Weh mengungkapkan ketertarikannya akan Pembudidayaan Koral, di karenakan kekawatiran mereka akan kelangsungan terumbu karang.

"Kita ingin buat resort seperti eco resort, dan kita perlu income dari resort untuk konservasi terumbu karang " tuturnya.

Namun Demikian tambah Luc, sejauh ini pihaknya masih mencari Lokasi Resort yang akan dibangunnya di Pulau Weh, sebagai Sumber Pembiayaan Konservasi Terumbu karang nantinya.  Mahfud/KBRN/Mj


[ Read More ]

Posted by RRISABANG 0 komentar»

Aktifis Anti Korupsi Aceh dukung KPK

Banda Aceh | Sejumlah aktivis anti korupsi menggelar aksi dukungan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi –KPK-,Aksi damai yang berlangsung di Bundaran Simpang Lima Banda Aceh, Jumat (23/1/2015) itu, diketuai Koordinator Gerak Aceh Askhalani, serta mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian.

Askhalani mengatakan aksi tersebut dilakukan terkait penangkapan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto dan menurutnya, Penangkapan Bambang Widjojanto oleh Bareskim Polri dinilai gerakan perlawanan terhadap pemberantasan korupsi.

Pihaknya mendukung KPK untuk menjalankan tugasnya untuk memberantas korupsi yang telah menggerogoti uang rakyat dan Aktifis Anti Korupsi Aceh mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendukung proses dan tugas KPK dalam mengusut kasus korupsi di Indonesia.


Ditambahkan Askhalani, penangkapan wakil ketua KPK Bambang Widjojanto sengaja diciptakan oleh oknum tertentu untuk melemahkan kinerka KPK, KPK saat ini membutuhkan dukungan dari masyarakat Indonesia, termasuk Aceh untuk menegakkan kebenaran dan keadilan demi Indonesia yang lebih baik.

Secara Khusus Askhalani menegaskan, GeRAK Aceh tidak akan pernah mundur sedikit pun untuk memberikan dukungan dan semangat kepada KPK dalam mengusut kasus korupsi di seluruh wilayah Indonesia termasuk Aceh. Ridwan/KBRN/Mj
[ Read More ]

Posted by RRISABANG 0 komentar»

RAPI Sabang berharap Pemko Sabang Dapat Memperkuat Relawan Bantuan Komunikasi Dalam Menjalankan Tugas Kemanusiaan

Sabang | Meningkatkan kinerja relawan bantuan komunikasi serta tim reaksi cepat Radio Antar Penduduk Indonesia RAPI bersama tim reaksi cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD kota Sabang RAPI sabang kembali merevisi satuan tugas bantuan komunikasi.

Komandan  Satuan Tugas RAPI wilayah Zulu Wisky Mak kota Sabang Rudi Edwar mengatakan Revisi yang dilakukan langsung di sekertariat Badan Penanggulangan Bencana Daerah BPBD kota Sabang juga sebagai kegiatan pemersatu anggota satgas bantuan komunikasi agar kembali dapat menjalin kerjasama yang baik bersama BPBD guna tercapai tujuan tugas mulia yang diharapkan bersama.
“yang paling utama yang saya lakukan adalah mempersatukan anggota – anggota saya supaya bisa bekerja sama dengan BPBD agar tercapainya tujuan yang diinginkan seperti penjagaan posko, ada kegiatan-kegiatan bencana yang selama ini munkin tidak terkoordinir, hari ini akan saya jadikan menjadi terkoordinir”. Jelasnya.

Rudi yang akrab dengan sapaan udara atau call sign JZ 01 MRB tersebut mengharapkan kepada pemerintah kota Sabang untuk lebih meberikan perhatian kepada pihaknya dalam menjalankan tugas mulia mereka sebagai relawan terlebih saat terjadi bencana.

“ya harapan kami kepada pemko sendiri maulah membatu peralatan seperti kendaraan yang mana selama ini apabila kami terjun ke lapangan kami tidak mempunyai kendaraan sehingga harus berhujan-hujanan dengan memakai sepeda motor”. Harapnya.

Sementara menurut pantauan RRI saat menghadiri kegiatan itu posko satgas bankom telah dibangun di halaman samping sekertariat BPBD yang direncanakan akan difasilitasi dengan alat komunikasi radio dua arah Rig guna mempercepat penyebaran informasi kepada satgas dan relawan lainnya. Razie/Mj


[ Read More ]

Posted by RRISABANG 0 komentar»

Sabang Siap Menyambut Kunjungan Kapal Pesiar yang direncanakan Delapan Kali Kunjungan Pada 2015 ini

Sabang | Sebagai kawasan wisata yang terus menjadi incaran wisatawan internasional pemerintah Kota Sabang melalui Dinas Kebudayaan dan Periwisata DISBUDPAR Kota Sabang terus berupaya mempersiapkan diri mulai dari persiapan penyambutan dengan tarian di pelabuhan, pembenahan trasnportasi darat, hingga kunjungan ke tempat- tempat wisata melalui guide serta pengenalan kebudayaan yang di bantu oleh masyarakat dan pengrajin yang ada di kota Sabang.

“kita berencana mempersiapkan untuk mengambil sertifikasi para guide dan kedepannya kita mengsertifikasikan para pelaku wisata” Demikian dikatakan Kepala Dinas Kebudayaan dan Periwisata DISBUDPAR Kota Sabang melalui Kepala Bidang Pemasaran Yusiana Devi, SE, MBA kepada RRI.

Selain itu DISBUDPAR Sabang juga terus mengasah ketangkasan para guide wisata Sabang  serta mempersiapkan sumberdaya manusia khususnya pelaku usaha di bidang pariwisata.
“kalau dari kita biasanya mempersiapkan penyambutan seperti pengalungan bunga, ada tarian juga, dan kegiatan lain seperti eksebisi jadi sebagian pariwisata ada yang ingin belajar melukis inai, membuat kue karah dan lain sebagainya”. Sambungnya.

Dalam persiapan penyambutan tamu asing tersebut juga melibatkan Dinas terkait dalam hal kesehatan pelabuhan, Dinas Perhubungan dan lain sebagainya.
Lebih lanjut dijelaskannya pada Januari ini, Sabang akan dikunjungi oleh dua kapal pesiar yakni kapal pesiar Amadea yang telah singgah pada 21 januari kemarin serta kunjungan berikutnya direncanakan pada 27 Januari mendatang yakni kapal pesiar Silver sea yang telah beberapa kali singgah di Kota Sabang.  Sedangkan agenda kunjungan kapal pesiar ke kota sabang pada tahun ini direncanakan 8 kapal pesiar yang akan menyinggahi kota paling ujung barat Indonesia ini.

Kabit pemasaran DISBUDPAR yang didampingi kepala dinas Zulfi Pernawati berharap  kepada masyarakat sabang khususnya dikawasan yang sering menjadi tujuan wisatawan untuk lebih meningkatkan kesadaran akan pariwisata tanpa harus mengenyampingkan adat dah syariat yang berlaku dikota Sabang. Razie/Mj

Foto : Igun



[ Read More ]

Posted by RRISABANG 0 komentar»

Kesejahteraan Petani Kelapa Sabang Terhambat Akibat Hama Artona

Sabang| Hama artona merupakan penyakit yang kian merajalela menyerang pohon kelapa di Sabang hingga kini masih tampak di hampir seluruh kebun kelapa di Sabang yang mengakibatkan daun kelapa tampak seolah terbakar bila dipandang dari kejauhan.

Penyakit yang disebabkan oleh ulat kecil pemakan daun kelapa tersebut tentunya sangat merugikan sebagian masyarakat petani kelapa yang sejak dua tahun terakhir mengalami hasil panen yang menurun.

“panen kelapa kita dua tahun belakangan ini sangat berkurang, itu munkin diakibatkan oleh penyakit artona itu, daunnya mengering dan buahnya juga kecil-kecil”. Demikian dijelaskan salah seorang petani kelapa di Sabang Ali Syah kepada RRI di kebun kelapa miliknya.

Lebih lanjut ia mengatakan, kepedulian dari pemerintah provinsi Aceh pun telah dilakukan melalui pembagian obat pembasmi hama yang disuntikkan pada pohon tersebut namun hingga kini penyakit yang juga disebarkan melalui angin itu masih seperti tidak ada pengurangan.

“dua tahun kebelakang itu dari perkebunan provinsi aceh bersama tim pernah mengadakan pengobatan secara simbolis disalah satu kebun di daerah Bate Shok, disitu cuma beberapa batang aja yang mereka suntikkan, tapi sekarang karna penyakit itu disebarkan oleh angin maka tidak sembuh juga, berkurang sih berkurang”. Sambungnya.

Sementara menurut informasi tertulis yang diterima RRI dari sejumlah petani lain, pemerintah memang telah meminjamkan alat serta membagikan obat pembasmi penyakit tersebut  namun masih banyak petani kelapa yang enggan menyuntikkan obat ke pohon kelapa satu persatu. Sedangkan hingga kini harga jual kelapa perbutirnya masih normal yakni Rp 1500,- hingga dua Rp 2000,- perbutirnya. (Razie/Mj)


[ Read More ]

Posted by RRISABANG 0 komentar»

Polres Sabang: Ada 52 Kasus Kejahatan Selama Tahun 2014

Sabang | Seiring meningkatnya jumlah sepeda motor di Sabang, untuk meminimalisir jumlah kerugian meteri dan jumlah korban diakibatkan lakalantas dijalan raya, petugas kepolisian lalulintas terus mengupayakan "saweu" himbauan kepada pengendara kendaraan.

Keberhasilan itu ditandai dengan menurunnya jumlah kerugian materi akibat lakalantas, sebagai perbandingan jumlah kerugian materi ditahun 2013 ditaksir mencapai 79jt rupiah. Sedangkan jumlah kerugian materi akibat lakalantas sepanjang tahun 2014 ditaksir mencapai 33jt rupiah.

Sementara itu ditahun 2013 sebanyak 637 motor yang ditilang, sedangkan ditahun 2014 sebanyak 364 motor yang ditilang. Demikian ungkap Kapolres Sabang AKBP Nurmeiningsih kepada RRI, ketika menyampaikan paparan Ekspos Refleksi sepanjang tahun 2014.

Menurut Kapolres, angka kerugian materi ditandai dengan menurunnya angka korban kecelakaan lalulintas, perubahan ini selain mulai meningkatnya kewaspadaan pengendara sepeda motor ketika mengendarai kendaraan, juga meningkatnya kesadaran pengendara sepeda motor mengunakan helm standar SNI, selain itu juga minimnya pengendara yang ugal-ugalan dijalan raya.

Berdasarkan catatan Samsat Polda Aceh, jumlah pertumbuhan sepeda motor di Aceh dalam beberapa tahun terakhir meningkat pesat. Tahun lalu Samsat Aceh mencatat ada 202.598 unit sepeda motor. Seiring banyaknya sepeda motor, aksi pencurian pun tinggi mencapai 1.518 kasus selama tahun 2014. (Hadi/MJ)


[ Read More ]

Posted by RRISABANG 0 komentar»

Jadwal Kapal KMP BRR Kembali Normal

Sabang Setelah mengantisipasi puncak lonjakan penumpang dan kendaraan dimasa liburan tahun baru 2015, dengan menambahan jadwal rute pelayaran hingga 3 kali sehari selama 5 hari berturut-turut dari jadwal sebelumnya, pelayanan pelayaran angkutan penumpang dan barang Kapal Motor Penumpang BRR, dari Sabang ke Banda Aceh atau sebaliknya dari Banda Aceh ke Sabang, kembali normal.

Kepala UPTD Pelabuhan Penyeberangan Balohan Dishubkomfo Kota Sabang, Mawardi, S.Tr, menyatakan, bahwa jadwal rute keberangkatan pelayaran Kapal Motor Penumpang BRR yang berangkat dari pelabuhan Balohan Sabang ke pelabuhan Ule lheu Banda Aceh kembali normal, yaitu dua kali rute pelayaran pulang pergi setiap hari. Selasa Siang, (6/1/2015).

Ia menjelaskan, Jadwal keberangkatan yang dimulai dari pelabuhan Balohan Sabang berangkat pukul 08.00 pagi, kemudian pukul 11.00 siang kapal berangkat dari pelabuhan Ule lheu Banda Aceh kembali ke Sabang. Untuk trip kedua kapal berangkat pukul 14.00 siang kapal dari pelabuhan Balohan Sabang kembali ke Banda Aceh. Trip terakhir kapal berangkat pukul 16.00 petang dari pelabuhan Ule lheu Banda Aceh kembali dan berakhir di pelabuhan Balohan Sabang.

Lebih lanjut dikesempatan itu, Mawardi turut mengimbau kepada wisatawan calon penumpang kapal, agar tidak membeli tiket penumpang yang ditawarkan diluar loket resmi yang telah ditunjuk.

“kita juga menginformasikan kepada para pengunjung wisatawan untuk dapat membeli tiket diloket resmi, jangan melalui orang atau melalui calo, atau melalui siapapun yang menawakan jasa,” harap Mawardi.

Selain itu dikatannya, untuk jadwal rute keberangkatan kapal verry Express Bahari yang melayani pelayaran angkutan penumpang dari Sabang ke Banda Aceh, atau sebaliknya dari Banda Aceh ke Sabang, juga telah normal dua kali rute pelayaran pulang pergi setiap hari.

“kapal Express Bahari berangkat dari pelabuhan Balohan Sabang ke Banda Aceh pukul 08.00 pagi, sedangkan kapal verry Bahari Cantika melayani rute angkutan penumpang dari pelabuhan Olelheu Banda Aceh ke Sabang berangkat pukul 09.00 pagi.” rinci Mawardi.

Kemudian dikatakannya, “untuk keberangkatan kedua, kapal Express Bahari berangkat kembali pukul 16.00 petang dari pelabuhan Ule lheu Banda Aceh dan berakhir di pelabuhan Balohan Sabang.” Sedangkan untuk keberangkatan kedua, “kapal Bahari Cantika pukul 14.30 petang dari pelabuhan Balohan Sabang, dan berakhir dipelabuhan Ule lheu Banda Aceh”, tutup dia. (Hadi/Mj)


[ Read More ]

Posted by RRISABANG 0 komentar»

    Request dan Interaksi

    Hai, mau request, kirim salam, kirim puisi, interaksi "hubungi kami di 0652 3324888 / 0823 6556 9474 atau via sms di 0823 6556 9464

    Ikuti dan Dengarkan selalu

    "Hello Sabang"(program bahasa Inggris, setiap hari minngu Pkl. 09.00 - 10 Wib dan "Album Aneuk Naggroe" (program Bahasa Aceh) selasa s.d kamis dan minggu Pkl. 17.00 - 18.00 Wib

    Daftar Crew Sabang

    Hadi Budhi Santoso (Reporter), Razie Arda (Reporter), Mahfud Taheer (Reporter),Jefry A.(Broadcaster), Diah N (Broadcaster), Yana Bahri (Broadcaster),Iren (Broadcaster),, Nadia Ruslan (Broadcaster), Juli Ani (broadcaster), Munjir permana(Technical Support), M.Khoerudin (Umum), verry triyadi (broadcaster/Technical Support), Gunawan (broadcaster)