Sabang : Menelisik liku-liku pedagang belanga tanah, ternyata tidak semudah dibayangkan, tentu ada sebabnya.
Wadah belanga tanah ini bila dirawat dengan baik biasanya dapat bertahan lama, artinya sebuah belanga tanah makin sering terkena perapian kompor, belanga tanah tersebut makin awet.
Menurut pengakuat salah seorang pedagang belanga tanah, Nyak Mah (60 thn) untuk melakukan dagangannya sebelum kepasar menjajakan dagangannya, ibu ini rela harus berjalan kaki dari lorong ke lorong hingga dari desa kedesa menumpuh jarak sepuluhan kilometer.
Kendati benda itu digemari, namun sangat sulit dipasarkan.
"Jan-jan hana yang lagot neuk (baca-kadang-kadang tidak ada yang laku nak)", tutur ibu ini polos.
Belangong tanoh (baca-belanga tanah) yang terbuat dari bahan baku tanah liat ini, dibelinya dari pasar di Banda Aceh, kemudian dijual kambali ke pasar di Sabang.
"Lon blo dipeukan Aceh, aleuh nyan lon peublo teuma (baca-saya beli dipasar Aceh, sudah itu saya jual kembali)," ujarnya dengan bahasa Aceh Minggu (22/3/2015)
Sebagaimana diketahui belanga tanah merupakan sebuah benda instrumen wadah pelengkap untuk memasak yang bahan bakunya terbuat dari tanah liat, yang dibentuk sedemikian rupa dari tanah liat tersebut.
Soal harga, wadah yang terbuat dari bahan baku tanah liat ini, banyak yang dapat di bentuk menurut fungsinya, harganya relatif menurut macam bentuknya, serta tergantung besar kecilnya pula.
Dikalangan ibu-ibu di Aceh, wajana belanga tanah ini sangat digemari, banyak manfaat dan fungsi dari beragam bentuk belanga tanah tersebut. Bila memasak mengunakan belangga tanah, selain membuat aroma sedap yang di hasil dari masakan tersebut, masakan khas aceh yang dimasak dengan wajana belanga tanah tidak mudah basi.
"Yang sudah pasti untuk memasak gulai paweuh khas aceh, banyak lagi manfaatnya", ujar Nyak Mah. "Gulainya makin sering dipanaskan, aroma gulainya makin harum," timpal Nyak Mah.
Dia menambahkan, setiap orang di Aceh dipastikan dilengkapi dengan belanga tanah, tutup dia. Hadi/Mj
Posted by RRISABANG
0
komentar»