Sabang :
Masyarakat Sabang memiliki kebiasaan unik yang mungkin belum terdapat di
daerah-daerah lainnya, bahkan budaya ini sudah berlangsung sejak lama dan masih
bertahan hingga sekarang.
Masyarakat Sabang pada
umumnya beraktivitas di pasar dan di jalan perdagangan sekitar pukul 07.00 Wib,
namun pukul 13.00 Wib, seakan roda perekonomian di Sabang lumpuh karena
masyarakat di Sabang langsung menghentikan aktivitas jual beli, lapak–lapak pedagang
serta warung-warung tutup hingga pukul 16.00 Wib.
“Jadi sekitar tahun
1950 di pasar tradisonal Sabang hanya sebagai pasar pagi, pasar tersebut hanya
beroperasi pada pagi hari hingga siang saja, hal itu disebabkan karena
mayoritas masyarakat Sabang sebagai petani, dan nelayan sehingga setelah
menjalankan aktivitas di pasar, masyarakat kembali menjalankan rutinitas ke
ladang dan melaut,” ujar Ramil Yus selaku ketua Majelis Adat Aceh MAA Sabang
kepada RRI, Jumat (5/6/2015).
Menurut Ramli, pada
masa free port di Sabang sekitar tahun 1970 roda perekonomian masyarakat di
Sabang sangat lancar, bahkan di kawasan pelabuhan bebas Sabang sangat ramai dan
juga di pasar-pasar tradisional beroperasi hingga 24 jam.
Namun setelah masa free
port berakhir roda perekonomian masyarakat kembali lemah, sehingga budaya
menghentikan kegiatan berdagang pada saat siang hari berjalan hingga sekarang.
“Dulu pada masa free
port, pasar maupun pelabuhan beroperasi malah 24 jam, karena saat itu di Sabang
ramai,” terang Ramli.
Categories: