Sabang : Guna
Meningkatkan Jumlah Produksi Cengkeh Dinas Pertanian Kota Sabang melakukan
sejumlah upaya, diantaranya pemanfaatan kembali Lahan terlantar.
Pengembangan Tanaman
yang pernah menjadi Primadona di tahun 80 an di Sabang ini, kembali mulai
menjadi perhatian Dinas terkait untuk dikembangkan.
Upaya itu
direalisasikan dengan mencari bibit andalan lokal yang telah tahan dengan
kondisi alam Sabang. pada tahun 2015 pengembangan ini sudah dialokasikan dana
yang bersumber dari APBA.
Alokasi Anggaran ini
akan bertahap direalisasikan berupa kegiatan pola pengembangan parsial
dimana masyarakat yang memiliki lahan akan dibagikan bibit cengkeh, dengan
syarat penerima bibit akan memanfaatkan dengan benar sehingga dapat menopang
kehidupan ekonomi, sementara sumber dana melalui APBK akan di bagikan
sekitar 30 Ribu bibit yang akan di bagikan kepada masyarakat.
Demikian diungkapkan
Kepala Dinas Pertanian Peternakan Perkebunan dan Kehutanan Kota Sabang
Syarbaini. Lebih lanjut di tambahkan pengembangan lahan tanaman cengkeh ini
bukan membuka lahan baru namun memberdayakan kembali lahan terlantar, terutama
lahan cengkeh yang pernah mati.
"Tahun 2015
cengkeh ada beberapa sumber dari apba berupa kegiatan yang sifatnya pola
pengembangan secara parsial, artinya (bibit :red) cengkeh ini akan
diberikan untuk mengurangi lahan-lahan terlantar, siapa saja yang punya lahan
akan kita berikan dengan catatan akan dimanfaatkan dengan benar sehingga akan
menopang kehidupannya," ungkapnya Kamis (7/5/2015).
Ia menekankan di Sabang
tidak ada pembukaan lahan baru karena hampir seluruhnya hutan di Sabang
merupakan hutan lindung, dan masyarakat dihimbau tidak melakukan perluasan
lahan yang merusak area tersebut.
"kita akan
kembangkan tanaman yang baru, pada lahan bekas lahan cengkeh yang sudah tidak
produktif, dan cara intensifikasi, kita menambah input tehnologi, sehingga
dengan luasan area yang sama dapat meningkatkan produksi" tuturnya.
Di jelaskan selain
mengurangi lahan terlantar dan meningkatkan kembali produksi, program ini juga
diharapakan dapat meningkatakan taraf ekonomi masyarakat dan mengurangi
pengangguran.
Disinggung mengenai
mutu proses produksi yang mempengaruhi kwalitas, syarbaini mengaui pihaknya
sudah mengajukan alat Penyulingan kepada Kementerian terkait dan diharapkan
tahun 2016 alat ini dapat dimanfaatkan petani di Sabang.
Saat ini petani cengkeh
sudah diberi penyuluhan agar ketika menjemur jangan dilakukan di tempat yang
tidak dilalui kendaraan dan tidak terlalu banyak kadar air, karena akan
mempengaruhi kualitas. Mahfud/Mj
Categories: