Sabang : Majelis
Adat Aceh (MAA) kota Sabang menyayangkan para generasi muda di Aceh khususnya
di kota Sabang yang mulai melupakan adat istiadat dan budaya warisan indatue.
Hal tersebut disebabkan
pengaruh globalisasi yang semakin berkembang, terbukti para generasi muda saat
ini sudah mulai melupakan budayanya, tidak seperti layaknya para muda mudi
dizaman terdahulu, salah satu contohnya para generasi muda saat ini banyak
menghabiskan waktunya di warung-warung internet dan bermain game online.
Demikian dikatakan
Ketua Majelis Adat Aceh (MAA) Kota Sabang Ramli Yus saat diwawancarai RRI,
Minggu (31/5/2015).
“Anak muda sekarang
lebih condong ke budaya barat, anak-anak sekarang sudah lalai di warung
internet, dan bermain game, ini penyebabnya mengapa para generasi muda saat ini
sudah mulai lupa terhadap budaya dan adat istiadat kita sebagai orang Aceh”
ungkap Ramli.
Ditambahakan Ramli,
perhatian dari orang tua sangat diperlukan untuk mendidik para generasi muda
agar tidak terjerumus kepada hal-hal yang dapat merugikan masa depan mereka dan
tentunya juga menjaga nilai-nilai budaya dan adat istiadat.
Disamping itu, peran
pemerintah juga sangat butuhkan, menurut Ramli, pemerintah perlu menetapkan
sebuah Qanun tentang larangan bagi para muda mudi dibawah umur untuk tidak bermain
diwarung internet, serta pemerintah juga perlu menerapkan di setiap
sekolah-sekolah dalam bentuk mata pelajaran, untuk memberikan pemahaman kepada
para siswa tentang nilai-nilai budaya dan adat istiadat agar tidak tergerus
oleh perkembangan zaman.
“pemerintah perlu
menetapkan sebuah qanun untuk menertibkan para anak-anak dibawah umur agar
tidak dibolehkan bermain di warung internet disamping itu perlu juga diterapkan
ke dalam mata pelajaran di sekolah” tambahnya. Mj
Categories: