Sabang : Meningkatnya
harga komuditi pinang kering di kota Sabang, yang berkisar antara Rp.10.000 –
Rp.11.000 per kilogramnya, mendorong keaktifan para petani pinang untuk
berlomba mengumpulkan hasil panenannya.
Berbeda dengan tiga
bulan lalu, hampir dari keseluruhan petani pinang di Sabang seolah mengabaikan
komuditi ini. Hal itu disebabkan, harga beli yang ditawarkan agen pinang di
Sabang, hanya berkisar Rp. 3.500 – Rp. 4.000 perkilo
keringnya. Ahmad silalahi, Sabtu, (28/03/15).
Seorang petani di
Sabang membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan, jangankan untuk dipetik, pinang
yang berjatuhan pun dibiarkan hingga tumbuh di bawah pohon. Karena menurutnya,
harga tersebut tidak dapat membayar kelelahan yang dirasakan.
“Setau saya kan kemarin harga masih empat ribu, jadi kalau harga serendah ini, biarin aja pinang ini tumbuh sendiri di bwah batangnya kan. Bahkan gini, kita lihat juga, harganya itu tidak sebanding dengan kelelahan yang kita panen itu dengan harga pinang itu. Cuma un tuk beberapa hari ini sudah melonjak tinggi. Saya juga sudah mengumpulkan banyak pinang untuk dijual” Jelas Ahmad. Sabtu, (28/03/15).
“Setau saya kan kemarin harga masih empat ribu, jadi kalau harga serendah ini, biarin aja pinang ini tumbuh sendiri di bwah batangnya kan. Bahkan gini, kita lihat juga, harganya itu tidak sebanding dengan kelelahan yang kita panen itu dengan harga pinang itu. Cuma un tuk beberapa hari ini sudah melonjak tinggi. Saya juga sudah mengumpulkan banyak pinang untuk dijual” Jelas Ahmad. Sabtu, (28/03/15).
Diharapkannya,
kepedulian dari pemerintah setempat untuk hal- hal kecil seperti ini perlu
ditingkatkan. Karena menurutnya, perekonomian para petani dapat meningkat bila
mana harga pasar stabil.
Categories: