Sampai seminggu kedepan diperkirakan cuaca ekstrem di
perairan Sabang, akan terus berlangsung. Hal ini mengakibatkan terganggunya
jadwal rutin pelayaran baik dari Balohan ke Ule lheu dan sebaliknya.
Beberapa hari ini pihak Pelabuhan Balohan Sabang hanya melayani 1
kali trip untuk kapal feri BRR, sementara untuk Kapal Cepat bila
gelombang mencapai 3 meter dipastikan tidak akan berlayar.
Demikian dikatakan KepalaUPTD Pelabuhan Penyeberangan Balohan Sabang Mawardi,
Selasa (23/12/2014). Ditambahkannya, kondisi ini selain mengakibatkan
sejumlah jadwal pelayaran di Balohan menjadi terganggu, juga berakibat
penumpukan kendaraan di Pelabuhan Balohan Sabang.
"Kalau 2 sampai 3 meter (gelombangnya) itu kapal cepat dipastikan tidak
bisa berlayar, sedang kapal lambat itu satu trip bisa berlayar," ungkapnya
saat ditemui Radio Republik Indonesia, Selasa (23/12/2014).
"Sedangkan untuk kendaraan yang tertahan kebanyakan kendaraan
pribadi, sementara truk tidak terlalu banyak karena sudah memiliki kuota angkut
6 truk sekali angkut."
Sekalipun demikian, sebut Mawardi, jumlah kunjungan jelang akhir tahun ini
tetap meningkat sekitar 20 persen dari waktu Normal sekitar 1500 sampai 2000 penumpang.
Hal ini biasa terjadi jelang Tahun Baru, dimana banyak Wisatawan Lokal
asal Sumatera yang menikmati tahun barunya di Sabang.
"Kita lihat memang dalam beberapa hari ini ada peningkatan 20 persen baik dari
Sabang ke Banda Aceh dan sebaliknya, " tambahnya.
Namun demikian, Mahardi berharap para pengunjung ke Sabang perlu
mewaspadai cuaca yang kurang bersahabat seperti sekarang ini, dan
sebaiknya tidak membawa kendaraan, terutama kendaraan roda empat, dikarenakan
areal parkir yang relative sempit dan kapasitas Kapal yang terbatas.
Untuk transportasi, katanya, di Sabang masih tertanggulangi dengan kendaraan
umum yang tersedia.
"Apabila juga tak tertampung, Pemeritah Kota juga akan menyediakan Bus-bus
penumpang seperti tahun-tahun lalu," pungkasnya. (Mahfud/KBRN/Mj)
Categories: