Sabang : Tradisi
hari meugang disambut meriah oleh seluruh masyarakat Aceh termasuk di Sabang,
pada hari meugang pertama pasar tradisonal Sabang disesaki oleh masyarakat
Sabang yang ingin berbelanja, karena lapak yang ada di pasar tradisional Sabang
sudah tidak mencukupi, sehingga para pedagang pun terpaksa harus berjualan di
pinggir jalan perdagangan di mana jalan tersebut merupakan lokasi terbesar
masyarakat Sabang yang melakukan aktifitas jual beli.
Kepala Satpol PP/WH
kota Sabang kepada RRI, Selasa (16/6/2105) mengatakan, sesuai hasil keputusan
dari pihak Disperindagkop kota Sabang Sabang para pedagang yang berjualan di
pinggir jalan hanya diperbolehkan pada hari meugang pertama dan meugang ke dua,
hal ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat Sabang dalam melakukan aktifitas
jual beli dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan.
“ini dalam rangka
menyambut bulan suci Ramadhan saja, yaitu pada hari ini dan besok, nanti akan
kita tertibkan kembali seperti biasa pada satu Ramadhan” ujarnya.
Dijelaskan Hafwan,
untuk menertibkan para pedagang, pihaknya mengerahkan 45 personel Satpol PP
yang terbagi dibeberapa titik, seperti di pasar ikan, pasar sayur dan pasar
daging.
“kami juga mengerahkan
beberapa personel untuk menertibkan para pedagang dalam berjualan, dengan
harapan agar para pedagang mematuhi aturan yang telah ditetapkan agar tidak
mengganggu arus lalu lintas yang dapat menimbulkan kemacetan” harapnya.
Pantauan RRI, hampir
disepanjang ruas jalan perdagangan dipenuhi lapak para pedagang, dan antusias
mayarakat untuk berbelanja sangat ramai sehingga polres Sabang dan pihak LLAJ
juga mengerahkan beberapa personel untuk mengatur arus lalu lintas. Mj
Categories: