Jakarta : Pemerintah
melalui Kementerian Agama dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau umat
Islam di seluruh Tanah Air untuk mengerjakan shalat kusuful qamar atau shalat
gerhana bulan di masjid, mushalla, atau rumah, pada Sabtu (4/4/2015)
petang/malam.
Siaran pers yang
diterima dari MUI, Sabtu (4/4/2015), menyebutkan, berdasarkan data astronomis,
pada 14 Jumadil Akhir 1436 Hijriah atau Sabtu (4/4) mulai pukul 17.15 WIB di
Indonesia akan terjadi gerhana bulan total (GBT).
Hampir seluruh kawasan
Indonesia dapat mengamati gerhana bulan total ini. Sedangkan puncak gerhana
bulan total akan terjadi pada Sabtu pukul 19.01 WIB dan selesai pada pukul
20.44 WIB.
"Sehubungan
gerhana bulan pada Sabtu 4 April 2015 mulai pukul 17.15 WIB, kepada umat Islam
diserukan untuk menunaikan shalat kusuful qamar (gerhana bulan) di masjid,
mushalla, atau rumah," kata Ketua Umum MUI Pusat Din Syamsuddin dalam
siaran persnya.
Sementara itu, tata
cara shalat gerhana bulan antara lain dianjurkan secara berjamaah dua rakaat,
dengan setiap rakaat dua kali berdiri (baca al-Fatihan dan surat lain) dan dua
kali ruku, kemudian sujud seperti biasa.
Din Syamsuddin menambahkan,
setelah shalat dilakukan khutbah untuk mengingat kemahakuasaan Allah SWT dan
kelemahan manusia, serta kondisi kehidupan kebangsaan dewasa ini.
Sedangkan Dirjen
Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Machasin, juga mengimbau umat
Islam melakukan shalat sunnah gerhana bulan secara berjamaah, sesuai dengan
tuntunan Nabi Muhammad SAW, dan dianjurkan (sunnah muakkadah) untuk bertakbir
terlebih dahulu.
Dalam hadist riwayat
Buchori-Muslim disebutkan bahwa "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah
dua dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Terjadinya gerhana matahari atau bulan
itu bukanlah karena kematian seseorang atau kehidupannya. Maka jika kamu melihatnya,
berdoalah kepada Allah, bertakbirlah kepadaNya, bersedekahlah, dan
shalatlah". KBRN/Mj
Categories: