Sabang : Balai
Kelestarian Cagar Budaya (BKCB) Banda Aceh menemukan sisa puing bangunan cagar
budaya di laut sekitar Pulau Rubiah Sabang. Bangunan itu awalnya pernah berada
permukaan daratan, namun kini sisa puing bangunan berada di dasar laut.
Dalam surveinya, Tim
BKCB temuan sebanyak 9 (sembilan) titik lokasi bangunan
bungker peninggalan kolonial di Pulau Klah sekitarnya, 3 (tiga) titik lokasi
bangunan bunker peninggalan Jepang di Pria Laot, dan mess sisa bangunan asrama
karantina haji di sekitar laut Pulau Rubiah.
Menurut Tim BKCB,
survei cagar budaya maritim yang dilakukan sebagai pendataan dan menginventaris
sejumlah peninggalan cagar budaya maritim. Kontek surver maritim itu tidak
hanya terkait cagar budaya dibawah air, tetapi antara korelasi kebudayaan semua
antara darat, perairan pesisir pingiran laut sampai kelaut.
"Sabang memang
potensi peninggalan sejarah perang dunia ke dua, dan arkeologi Islamnya. Sabang
bisa dikatakan sebagai meusium alam yang terbuka, setiap jengkalnya ada saja
temuan yang berpotensi cagar budaya," ujar Tim, didampingi Zulfi
Purnawati, Kepala Disbupar Kota Sabang. Selasa (28/4/2015).
Lebih lanjut dikatakan
Ketua Tim BKCB, Salya Rusdi, survei cagar budaya maritim BKCB merupakan survei
pendataan awal secara visual baik di darat maupun dibawah air, kedepannya data
dan temuan sejumlah titik lokasi fragmen sisa bangunan di daratan mau pun di
bawah air tersebut akan dijadikan program pengembangan kedepan.
Categories: