Sabang : Kurikulum 2013 yang
baru saja dijalankan, diputuskan untuk di batalkan. Kementerian Kebudayaan
dan Pendidikan Dasar dan Menengah memberikan opsi kepada sekolah yang
telah menjalankan 3 semester untuk melanjutkan Kurikulum 2013, sedangkan yang dibawah
3 semester kembali ke Kurikulum 2006.
Faktanya, belum semua sekolah menerapkan sepenuhnya Kurikulum 2013 di tiap
kelasnya. Seperti di SMA Neg 1 Sabang, setelah adanya keputusan Meteri tersebut
pihak sekolah menjalankan 2 kurikulum sekaligus, yakni 2013 dan 2006.
Hal ini, kata Kepala Sekolah SMA Neg 1 Sabang Nurcahaya, karena sekolahnya
merupakan salah satu Pilot Project dari penerapan Kurikulum 2013.
“Posisi kita kelas 10 dan kelas 11 melaksanakan Kurikulum 2013, sedangkan kelas
3 melaksanakan 2006. Kami berarti ada 2 kurikulum, kita akan menerima petunjuk
selanjutnya,” ungkapnya, Selasa (09/12/2014) .
Menurut Nurcahaya, pihaknya layaknya dipersimpangan karena untuk memutuskan
secara langsung kurikulum 2013 agak sulit, karena ada sejumlah masalah tehnis
seperti penulisan ulang dan otomatis pengadaan rapor baru apabila kembali ke
kurikulum lama.
Hal ini kataNya diberlakukan sampai mendapat petunjuk yang jelas dari
kementerian terkait.
Ketua PGRI Kota Sabang Amir mengatakan, baru tingkat Sekolah Dasar yang sudah
memutuskan akan kembali menerapkan Kurikulum 2006 KTSP (Kurikulum Tingkat
satuan pendidikan) sepenuhnya, sedangkan untuk tingkat menengah lainnya belum
ada Kesepakatan.
“Sementara ini kita di Sabang untuk tingkat SD melaksanakan kurikulum 2013,
untuk tingkat menengah belum ada konfirmasi dari kepala sekolah bersangkutan,“
jelasnya.
Dikatakan Amir yang juga Ketua Kelompok Kerja Kepala sekolah (K3S), sebenarnya
tidak ada kesulitan untuk dikembalikan ke kurikulum lama, karena semua guru
masih memiliki pengetahuan KTSP tersebut.
Pihaknya juga akan melakukan Rakor guna mengambil Kebijakan Daerah untuk
melaksanakan Surat Edaran Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah
tersebut.(Mahfud/Mj)
Categories: