Rizka Amalia bocah perempuan berusia 3 tahun
sampai Senin (18/11/2013) malam, terus menjalani perawatan Intensif di
Rumah sakit Umum Daerah Kota sabang. Bocah yang seharusnya sedang
lincah-lincanya ini harus terbaring lemah dan dalam pengawasan tenaga
medis.
Anak dari Fatimah dan Jaelani asal Balohan Sabang ini, menjalani
perawatan akibat masuk ke dalam Kuali berisi kuah panas. Kejadiaan naas
tersebut terjadi hari Minggu (17/11/2013) lalu saat Rizka diajak sang
nenek Farida berkunjung ke rumah sang bibi. Sang bibi yang memang
sehari-hari berjualan penganan pagi seperti Lontong Sayur dan Nasi
gurih, biasa memasak sejak Sore hari, dan esok paginya akan dijajakan
disekitar Kawasan Balohan.
Sang nenek Farida mengungkapkan awalnya Rizka dan sepupunya bermain
bersama, kebiasaan saat berkumpul memang membuat bocah-bocah sebaya itu
sangat bergembira, sampai sang sepupu melapor ada kuah yang tumpah
didapur, keluarga sempat mengira memang hanya sebatas kuah yang tumpah,
namun ketika dilihat tubuh rizka sudah basah dengan kuah panas hampir
disekujur tubuhnya.
"Saya tidak tahu dia bermain didapur, kemudian anak adik berkata ada
kuah tumpah, sempat mengira memang tumpah kuah, terus saya lihat dia
sudah begini'' ungkap sang nenek lirih kepada RRI Senin(18/11/2013).
Diduga Rizka tergelincir masuk kedalam Kuali berisi kuah sayur untuk
sajian lontong yang baru saja di angkat dari Kompor oleh sang bibi dan masih
sangat panas. Ia setidaknya berada dalam kuali yang berisi kuah panas
itu berbilang menit, sampai akhirnya menyelamatkan diri keluar dari
kuali. Rizka sendiri saat ini di isolasi di ruangan High Care Unit (HCU)
Rumah Sakit Daerah Sabang dengan kunjungan terbatas. "sekarang sudah
kering lukanya, tadi dia bilang mau cepat-cepat pulang, minta dilepas
tangannya (infus: red)" ungkap sang nenek menambahkan.
Sekalipun menurut sang nenek dan ibu yang mendampinginya kondisi
Rizka sudah jauh membaik namun Pantauan RRI sesekali Rizka masih
merintih, akibat luka dikulit yang melepuh, sementara disekujur tubuhnya
diperban. Sang Ayah Jaelani sehari-hari hanya mengandalkan dari
penghasilan kebun yang dimiliki sedangkan sang ibu hanya ibu rumah
tangga biasa. Sang ibu Fatimah berharap Pengobatan Rizka dapat maksimal
ditengah keterbatasannya, meski sejumlah obat saat ini masih harus
dibeli, padahal ia memakai Fasilitas Jaminan Kesehatan Aceh (JKA) yang
seharusnya gratis. Namun ketersediaan obat di Apotik yang menyediakan
stok obat dalam daftar JKA sayangnya tidak tersedia. Mahfud/Mj
Categories: