Sabang : Terhentinya
pasokan air PDAM Tirta Aneuk Laot yang telah memasuki hari keempat, dikeluhkan
masyarakat pengguna. Pasalnya, terhentinya pasokan air itu mengakibatkan
kerugian khususnya bagi mereka yang berusaha dibidang jasa cuci dan setrika
atau Laundry.
Cut Novi, salah seorang
pengusaha Laundy di kawasan Kota Atas mengungkapkan, selama 2 hari ini pihaknya
memasok air melalui mobil tanki dan membayar Rp 70 ribu sekali isi.
"Sulit, susah,
selama ini membeli air, kalau beli Rp 70 ribu sekali beli, ini sudah 3 x beli
sama hari ini, terkuras dari uang laundry," keluhnya, Sabtu (23/5/2015).
Berbeda dengan usaha
laundry, para pemasok air dengan mobil tanki malah mendapat rezeki dobel dengan
terhentinya pasokan air PDAM ini. Mereka bisa bekerja sampai pukul 2 dini hari,
sesuai kesanggupan. Untuk satu tanki isi 3 ton, mereka mendapatkan Rp 75 ribu.
"Itu Rp 70 ribu
sekali antar. Kalau jarak agak jauh, kita bisa menawarkan lebih dari itu,"
ujar Azhar, salah seorang pemasok air bersih yang sudah menggeluti usaha
ini selama 7 tahun.
"Biasa 10
(tanki:red), ini sudah mencapai 15, kalau sanggup 20, tergantung
kekuatan," katanya.
Dikatakan Azhar,
masyarakat yang memilik bak penampungan lebih besar bisa memesan hingga 3
x untuk memasok air kebutuhannya.
Namun begitu, Azhar
berharap pasokan air bersih akan segera normal kembali dan berjalan lancar,
karena walaupun mendapat hasil lebih, ia merasa kasihan dengan masyarakat yang
terus-terusan memesan air lewat mobil tanki.
"Kita memang
rezeki juga ya, tapi lebih bagus normal saja hidup air, kasihan juga, tidak di
beli air kan kebutuhan utama " tambahnya.
Sementara itu pihak
PDAM Tirta Aneuk Laot mengungkapkan akan segera memulihkan Pasokan air, paling
lambat pada hari ini. Penghentian sementara ini kata Direktur PDAM Tirta Aneuk
Laot Cut Faisal Syahputra akibat adanya perbaikan jaringan di beberapa tempat
di Sabang.
Pantauan RRI, sekitar
pukul 16.30 kemarin pasokan air di beberapa bagian Kota Sabang sudah mulai Normal
kembali. Mahfud/Mj
Categories: