Dinas Kependudukan dan
Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Sabang selama dua bulan ini adakan
Pemutakhiran data Penduduk. Selain mendukung Pembangunan agar tepat sasaran,
hal ini dilakukan untuk mencegah perbedaan data sejumlah Instansi.
|
Kepala
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Sabang ,Herman
|
yang difokuskan
Disdukcapil Kota Sabang masing-masing Jumlah Tempat tinggal, yaitu Permanen,
semi permanen, Rumah sederhana dan Rumah layak dibantu. Kemudian Status
kepemilikan Rumah, Jumlah Anggota Keluarga, Wajib KTP Elektronik yang sudah
memiliki atau belum. dalam Pendataan ini juga akan di hitung Kepemilikan Akta
Kelahiran. Pemutakhiran ini berlangsung bertahap selama dua bulan
mulai ini. Kegiatan ini juga bekerjasama dengan Perangkat Gampong setempat, dan
Petugas Wajib langsung datang ke tiap Rumah tangga. Kepala Dinas Kependudukan
dan Pencatatan Sipil Kota Sabang Herman menjelaskan Pemutakhiran ini baru
dilakukan lagi setelah Perubahan KK baru tahun 2007. Selain
mendukung kegiatan Pembangunan, dan tepat sasaran, Pemutakhiran data ini
diharapkan dapat mencegah perbedan data yang selama ini terjadi.
“ini dilakukan untuk
kegiatan Pembangunan, tanpa ada data yang pasti, sasaran tidak akan tercapai,
kedepan hendaknya pedoman data selalu berkoordinasi dengan disdukcapil, jangan
kita tumpang tindih” ungkapnya kepada RRI Senin (23/06/2014).
Anggaran Pemutakhiran
data Kependudukan Sabang sendiri bersumber dari APBA setempat dengan Jumlah
Alokasi 102.875.000 Rupiah, dengan relative terbatasnya Anggaran maka sejumlah
Item belum dapat dilakukan.
“banyak yang kita perlu
cari data di masyarakat namun dengan keterbatasan dana hanya sejumlah item yang
dapat kita lakukan” tambahnya.
Menurut data Disdukcapil
setempat sesuai Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) jumlah
Penduduk Sabang 41.516, sementara Jumlah Penduduk yang sudah dibersihkan
berdasarkan Data dari Pusat 37.788. dua data ini kata Herman dapat digunakan
sesuai kebetuhan. Sementara wajib KTP berjumlah 29.78 jiwa sementara Realisasi
KTP Elektronik sudah 100 Persen. Masyarakat juga diminta agar memberikan data
yang benar dan akurat, karena hasil data ini sebenarnya juga berguna untuk
masyarakat.
(Mahfud Taheer/MJ)
Categories: