Pasca kebakaran tiga unit rumah yang menewaskan seorang anak berumur lima tahun di Gampong Kuta Ateuh pada akhir Agustus lalu, kebakaran besar kembali terjadi di Gampong Iemeule yang meratakan dua unit pabrik bata milik Muaris yang berdempetan dengan tembok pembatas bagian belakang SMA Negeri 1 Sabang.
Api yang berasal dari pabrik bata tersebut merambat hingga ke gudang pabrik yang berdempetan dengan tembok pembatas SMA Negeri 1 Sabang hingga nyaris melalap bagian belakang ruang kelas X. Sehingga mengakibatkan siswa berhamburan keluar dan aktivitas belajar mengajarpun terhenti.
Salah seorang siswi SMA Negeri 1 Sabang, Dewi, yang juga anggota pramuka di Kota Sabang saat ditanyai RRI terkait musibah itu mengatakan bahwa pada saat kejadian Ia bersama temannya tengah berada di dalam ruangan, namun akibat asap tebal yang masuk ke ruangan kelas bagian atas, pihak guru segera mengintrusikan siswa untuk keluar ruangan.
"Pas di sekolah jam-jam tengah 11 gitu biasanya lonceng masuk cuma 2 kali, ini ketoknya udah banyak ada menjerit-menjerit gitu. Kami gag tahu, pas di suruh keluar sama guru, rupanya ada kebakaran dan asapnya sudah masuk ke kelas lokal A-1," jelasnya siang tadi, Jum'at (20/9/2013).
Lebih lanjut ditambahkan Dewi, bilamana pemadaman terlambat dilakukan pihak terkait, bukan hanya pabrik bata tersebut yang terbakar, namun ruang kelas bagian belakang atas sekolah itu akan ikut terbakar akibat api yang sangat besar dan angin pada saat kejadian cukup kencang.
Terkait hal itu, pihak pemadam kebakaran Kota Sabang menghimbau kepada masyarakat untuk lebih mengenali sebab dan akibat dari musibah kebakaran guna menekan angka kerugian bagi masyarakat.
Sementara itu, menurut pantauan RRI di lokasi kejadian, api berhasil di padamkan dua unit armada pemadam kebakaran dan satu unit armada BAPPEDALKEP setelah semua bagian bangunan tersebut rata dengan tanah. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, dan kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.Razie/Mj
Categories: